Kadang saat kita surfing di dunia maya kita menemukan kesalahan dalam
sebuah artikel atau tulisan tentang dua kata yang mungkin sedikit asing
bagi sebagian orang. sehingga memunculkan kesalahan dalam memahami dan
memaksudkan apa yang ingin dia sampaikan. yaitu Hacker dan Cracker.
kegiatannya disebut Hacking dan Cracking. ini adalah dua kata
‘pelaku/fa’il’ dan kegiatan yang berbeda. berikut sedikit penjelasannya.
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang
bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan
membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sedangkan Cracker adalah
sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih
bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password
atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer,
men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga
mendelete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking
untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena
ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan
kelemahan keamanan sistem. Bagaimana mengatasi serangan hacking pada
website.
Simak langkah-langkah berikut untuk Mengatasi Serangan Hacker pada Website :
1) Login ke cPanel, pastikan ’Last Login From’ tercantum IP publik anda
Langkah pertama adalah mengecek pada bagian “Last login from” melalui
panel kontrol anda. Pastikan harus selalu tercantum alamat IP publik
dari mana terakhir kali anda melakukan login. Bagaimana cara menemukan
IP publik kita? Cara termudah adalah dengan membuka situs domain checker
semacam http://who.is. Biasanya tepat pada portalnya akan muncul
tulisan Your IP is 183.7.xxx.xxx. Itulah alamat IP publik anda. Kembali
lagi jika pada “Last login from” tercantum alamat IP lain yang tidak
anda ketahui, catat. Hal ini berbahaya sebab logikanya jika alamat IP
lain bisa login ke kontrol panel kita, berarti mereka memiliki username,
password, dan semua akses ke situs kita. Dan inilah indikasi awal bahwa
website kita mendapat serangan.
2) Menyalakan fitur Log Archiving
Website akses log menyimpan rekaman mendetail tentang siapa yang
melakukan koneksi ke situs kita, baik melalui HTTP (pengunjung normal)
maupun melalui FTP (transfer file). Umumnya, log tersebut dihapus setiap
harinya. Padahal peranan akses log sangatlah penting. Agar akses log
tidak terhapus, lakukan langkah berikut:
1. Login ke cPanel > Raw Log Manager
2. Cek pada kotak “Archive Logs”.
3. Uncek pada kotak “Remove the previous month’s archived logs”
4. Klik Save
Dengan demikian Archive Log akan memaksa setiap log agar disimpan. Jika Archive Log dinyalakan maka setiap traffic akses akan terekam, termasuk serangan. Dan percayalah, dengan mempelajarinya akan berguna bagi anda untuk melakukan evaluasi sekuriti website anda.
1. Login ke cPanel > Raw Log Manager
2. Cek pada kotak “Archive Logs”.
3. Uncek pada kotak “Remove the previous month’s archived logs”
4. Klik Save
Dengan demikian Archive Log akan memaksa setiap log agar disimpan. Jika Archive Log dinyalakan maka setiap traffic akses akan terekam, termasuk serangan. Dan percayalah, dengan mempelajarinya akan berguna bagi anda untuk melakukan evaluasi sekuriti website anda.
3) Langkah darurat; segera offline kan website anda
Jika halaman anda terinfeksi virus yang memiliki kemungkinan virus
tersebut bisa menyerang pengunjung situs anda, maka segera lindungi
pengunjung anda dan juga reputasi anda. Yaitu dengan membuat website
anda berstatus offline. Bisa dengan menambahkan beberapa baris kode pada
.htaccess, maupun mengupload tampilan halaman under construction. Jika
anda melakukannya dengan segera, anda memiliki kemungkinan untuk
menghindarkan situs anda mendapat predikat “This site may harm your
computer” dari Google. Selain itu, penyerang biasanya telah menginstal
backdoor script pada halaman index anda yang memungkinkan mereka untuk
kembali ke server anda. Menetapkan status offline pada situs anda
sementara, sedikitnya memiliki kemungkinan untuk mengunci dan membuat
penyerang tidak bisa masuk melalui backdoor yang telah diinstal.
4) Semua administrators situs melakukan scan pada PC masing-masing
Fakta bahwa di tahun 2009, penyebab nomor satu dari hacking website
adalah PC webmaster yang terinfeksi oleh malware. Malware semacam
gumblar, dan martuz (yang telah kita bahas pada edisi sebelumnya, red.)
bertindak sebagai jembatan dalam mencuri informasi login FTP dan
mengirimkannya ke komputer remote. Komputer remote inilah yang kemudian
menyuntik halaman website korban dengan JavaScript atau iframes
tersembunyi yang mengarahkan pengunjung website korban ke website
berbahaya yang menyimpan gumblar dan martuz lainnya. Untuk
menghindarinya, pastikan setiap orang yang memiliki akses password ke
website anda melakukan setidaknya dua kali scan antivirus dan
antispyware pada local komputer masing-masing dengan scanner yang
bervariasi. Karena selama PC webmaster terinfeksi, mengubah password
situs tidak akan berpengaruh sama sekali. Bukankah password baru dengan
mudah dapat dicuri lagi?
5) Ganti semua password anda
Setelah PC administrator bebas dari virus dan spyware, gantilah semua
password yang berhubungan dengan situs anda. Panel kontrol, FTP, koneksi
database, email akun, dan halaman administrator anda. Pergunakan
kombinasi password yang kuat. Yaitu password yang tidak mudah ditembus
karena mengandung kombinasi kata, angka, dan karakter yang rumit.
6) Upgrade semua third party script ke versi terbaru
Serangan
semacam Remote File Inclusion (RFI) memanfaatkan vulnerability pada
script versi lama dari script third party kita untuk menyusup ke dalam
situs kita. Dan satu-satunya cara untuk menangkal serangan RFI ini
adalah menggunakan versi terbaru dari script third party yang telah
memiliki kekebalan terhadap RFI. Baik plugin, addon website hingga
Content Management System (CMS) anda, segera upgrade ke versi terbaru.
Jika anda menggunakan CMS semacam Joomla maupun WordPress, anda bisa
mengikuti perkembangan rilis terbaru melalui situs resmi masing-masing
CMS yang anda pakai. Update versi WordPress bisa dicek melalui
wordpress.org, Joomla pada joomla.org, dan sebagainya. Cek juga situs
secunia.com, sebuah situs yang berisi laporan sekuriti setiap third
party script. Halaman situs secunia.com mendaftar kerentanan yang
ditemukan pada plugin atau addon. Dengan mengecek di halaman tersebut,
anda mengetahui apakah third party script yang anda pergunakan aman atau
terdapat vulnerability di dalamnya.
serangan hacker website memang tidak bisa kita duga,namun harus kita cegah sebelum ada hacker yang datang
ReplyDeleteKira-kira begitu Om,tapi Om kan kalo Hacker lebih maju selangkah dari Polisi Internet.
Deletehehehehhehehehe
info yang sangat bermanfaat sekali buat di simak
ReplyDelete